Dugaan Ada Planet Kesembilan di Sistem Tata Surya

Dugaan ada planet kesembilan cukup menyita perhatian publik, terutama dalam bidang ilmu astronomi. Hingga saat ini, kabar mengenai kemunculan planet kesembilan menjadi perdebatan di lingkup para ahli.

Kita telah dibuat terkejut dengan pernyataan yang telah diutarakan oleh sejumlah ilmuwan bahwa ditemukan planet raksasa di Sabuk Kuiper di bagian tepi tata surya kita saat ini.

Sontak muncul kesimpulan sementara, dimana planet tersebut mendapatkan sebutan sebagai planet sembilan. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, planet itu mempunyai kurang lebih 10 kali massa Bumi.

Dugaan ada planet kesembilan ini membutuhkan 10.000 dan 20.000 tahun untuk mengorbit Matahari. Kabar yang tengah beredar ini belum dapat dipastikan secara detail jika memang ada planet baru di sistem tata surya.

Untuk memberikan klarifikasi lebih lanjut, para astronom pun telah mencari planet yang sedang diprediksi. Tak heran bila dugaan ini masih belum ada pembenaran dan tentunya masih menimbulkan berbagai pertanyaan.

Meskipun demikian, adanya bukti dari penemuan planet sembilan ini sudah diterbitkan oleh peneliti Mike Brown dan Konstantain Batygin di California Institute of Tecnology di Pasadena, California.

Dugaan Ada Planet Kesembilan di Sistem Tata Surya

Dugaan Ada Planet Kesembilan di Sistem Tata Surya

Seperti dilansir sumber harapanrakyat.com, pihak tim dari Institut Teknologi California (Caltech) hingga saat ini belum mengkonfirmasikan akan kehadiran planet baru ini. Sebab, mereka belum melakukan pengamatan secara langsung.

Bila ditentukan melalui perhitungan tim, jika dibandingkan dengan planet terluar pada sistem tata surya kita, yaitu Neptunus, objek tersebut mengorbit 20 kali lebih jauh. Padahal jarak Neptunus sendiri ke Matahari kurang lebih 4,5 miliar km.

Kelompok peneliti Caltech melakukan sebuah analisis mengenai pergerakan sejumlah objek di material es. Kemudian dikenal sebagai Sabuk Kuiper, lokasi dimana planet Pluto berada.

Dugaan ada planet kesembilan hampir sedikit lagi mulai menguat. Para ilmuwan memberikan pernyataan bahwa mereka menyaksikan tatanan yang berbeda di antara berbagai objek di dalam Sabuk Kuiper.

Terutama dua objek yang terlihat lebih besar dan dikenal sebagai Sedna dan juga VP113. Adanya tatanan semacam ini, kemudian mereka mengeluarkan argumennya serta menjelaskan melalui keberadaan sebuah planet besar yang hingga saat ini masih belum dikenal.

Perdebatan Adanya Planet Kesembilan

Berbeda dengan para peneliti Caltech, seorang Strofisikawan asal University of Colorado, Boulder, Marie Madigan, mengungkapkan ketidakabsahan dari planet kesembilan tersebut. Madigan sendiri menganggap material yang diperkirakan planet hanya puing-puing belaka.

Puing-puing tersebut diungkapkan Madigan bisa terkumpul menyerupai planet karena adanya gravitasi kolektif yang akhirnya membentuk cakram sedingin es. Terlebih lagi, jumlah puing tersebut diperkirakan bisa mencapai jutaan.

Puing-puing tersebut diperkirakan merupakan material awal dalam pembentukan tata surya ini yang terpental ke luar. Utamanya, dari pembentukan planet-planet dingin seperti Jupiter, Saturnus, Neptunus dan Uranus.

Puing-puing yang berserakan hingga melebih Pluto tersebut kemudian diberi nama cakram berserakan primordial. Dari puing tersebut, kemudian terbentuk formasi cincin yang bergerak dengan sistem berputar menyerupai gasing. Namun, penolakan Madigan atas dugaan ada planet kesembilan ini langsung memicu peneliti lain untuk tidak menerimanya.

Mike Brown dan Konstantin Batygin dari California Institut of Technology mengungkap ada ketidakcocokan utamanya pada bagian masa terbentuknya puing tersebut.

Mereka menganggap jika puing ini terbentuk pada masa awal pembentukan tata surya, maka seharusnya puing ini tidak akan stabil seperti sekarang. Hal tersebut dikarenakan pada dasarnya tata surya merupakan gugusan bintang.

Baca juga tentangĀ Desain Taman Minimalis di Balkon

Sejarah Permodelan dan Observasi Planet

Sebenarnya, munculnya pemikiran tentang adanya planet X yang bergerak keluar dari tata surya sudah lebih dari seratus tahun diperdebatkan oleh peneliti.

Dr. Brown sendirilah yang membuat klaim dugaan ada planet kesembilan ini menjadi sangat menarik. Nama Dr. Brown memang sudah sangat tersohor jika membicarakan tentang pencarian objek-objek luas dan penemuan planet. Sebelumnya, dia berhasil menemukan planet kerdil Eris seluas 2.236 km.

Ditemukan pada tahun 2005 yang lalu, Eris terletak dalam Sabuk Kuiper. Penemuan ini kemudian menjadi dasar pelepasan Pluto sebagai planet dalam tata surya kita.

Peneliti lain juga sempat menyimpulkan adanya objek planet lain dalam Sabuk Kuiper dengan ukuran menyerupai Bumi atau Mars. Namun, tentunya semua itu masih menjadi perdebatan karena belum bisa diamati secara teleskopik.

Banyak penelitian-penelitian lain yang dilakukan oleh Dr. Brown dan Konstantin Batygin. Adanya tentang teori dugaan ada planet kesembilan, mereka menuangkannya di dalam jurnal bertajuk “The Astronomical Jurnal”.

Leave a Comment